Ingin Bercita - Cita Menjadi Arsitek


ARSITEK


DUNIA ARSITEKTUR


Assalamu’alaikum wr.wb....

SALAM SEHAT,SAYA ANAK MULTIMEDIA SMK TARUNA BALEN

Sahabat dunia maya sebangsa setanah air...
Jumpa lagi bersama saya  MUHAMAMMAD BAYU MUSTAFA NUR (Cak Ubay)
emmm  gimana kabarnya.....???
sehat ?
Alhamdulillah...
Pasti sehat semualah.
Kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang  arsitek.
Sebenernya saya ingin menjadi menjadi arsitek.
Namun, saya  punya sahabat deket.
Dia pernah bercita cita sbg arsitek .namun oleh ortu nya ia ga boleh ,katanya jadi dokter aja.
Okeh langsung aja, silahkan simak penjelasan saya kali ini.
semoga bermanfaat...
Good luck

A.PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN ARSITEK

Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro—seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap—hingga lingkup mikro—seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan.

Arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak)—seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan produk.

B. SEKILAS SEJARAH ISTILAH DAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR

Istilah “arsitektur” mulai diperkenalkan pada sekitar abad I sebelum masehi. Marcus Vitruvius Pollio (88 SM – 26 SM), yang kemudian dijuluki sebagai “Bapak Arsitektur”, memperkenalkan istilah “arsitektur” melalui bukunya yang berjudul De Architectura. Namun, pada dasarnya, sejak generasi pertamanya manusia sudah berarsitektur, dalam batas pengertian bahwa arsitektur berkaitan dengan perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Jejak-jejak peninggalan arsitektur dari masa lampau, yang dapat dilacak pada saat ini, menunjukkan bahwa umat manusia telah berarsitektur (menghasilkan lingkungan binaan) sejak ribuan tahun sebelum masa kehidupan Vitruvius, ditandai dengan banyaknya artefak yang berasal dari masa-masa sebelum kehidupan Vitruvius—antara lain berupa hasil-hasil karya arsitektur suku Maya, Toltec, Aztec, Inca, Cina, Jepang, India, Mesopotamia, dan Mesir.
Sebagai suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum dipisahkan secara tegas dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencana dan perancang lingkungan binaan—seperti Michelangelo—dapat berperan sebagai arsitek, pelukis, pemahat/pematung, konstruktor. Pada perkembangan kemudian, bidang engineering dan arsitektur mulai dipisahkan dari bidang lainnya. Pada 1880-an terjadi pemisahan keahlian bidang arsitektur—dengan lingkup penekanan pada aspek bentuk, ruang, dan fungsi—dengan keahlian bidang engineering—dengan lingkup penekanan pada aspek struktur dan konstruksi dalam perhitungan dan pelaksanaan pembangunan. Di Indonesia, pendidikan keahlian arsitektur mulai mandiri sejak awal dekade 1950, ditandai dengan berdirinya Jurusan Arsitektur pada ITB

C. Apa sich tugas Arsitek?

Apakah arsitek adalah seorang juru gambar???

            Pada kenyataannya, dalam sebuah tim desain, seorang juru gambar (Drafter) adalah anak buah seorang Arsitek. Menggambar bukanlah pekerjaan utama seorang Arsitek, lantas apa sebenarnya pekerjaan arsitek?
Seorang Arsitek adalah seorang ahli dalam bidang desain bangunan. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menyaratkan bahwa untuk bisa menyebut diri sendiri sebagai seorang Arsitek dan bisa berprofesi sebagai Arsitek di tengah-tengah masyarakat, seseorang harus memenuhi semua persyaratan berikut:

1) Sudah menyelesaikan pendidikan formal di bidang Arsitektur,
2) Memiliki pengalaman bekerja dengan seorang Arsitek Madya atau Utama (diterangkan kemudian) atau di sebuah perusahaan desain arsitektur (sering disebut dengan Biro Konsultan Arsitektur),
3) Mengikuti program-program penataran yang diadakan IAI, dan 4) Lulus ujian Sertifikasi Keahlian Arsitek (SKA) yang diadakan IAI.


Di Indonesia, pendidikan S1 Arsitektur berlangsung selama 4 tahun, dimana setelah itu seorang lulusan Arsitektur harus lebih dulu mengikuti program-program penataran yang diadakan IAI dan memiliki pengalaman kerja sebelum dapat mengikuti ujian SKA. Sementara di Amerika Serikat, pendidikan S1 Arsitektur berlangsung selama 5 tahun, dimana setelah itu lulusan Teknik Arsitektur dapat langsungmengikuti ujian SKA Amerika Serikat.
Selama kuliah S1-nya, seorang mahasiswa Arsitektur umumnya mempelajari hal-hal berikut: proporsi tubuh manusia, psikologi manusia dalam ruang, pengolahan ruang, pengolahan bentuk, dasar-dasar seni rupa, cara kerja berbagai tipe bangunan (kantor, pusat perbelanjaan, dll), dasar ilmu Struktur, dasar ilmu Utilitas Bangunan (penerapan ilmu Elektro dan Mesin dalam bangunan), dasar desain interior, dasar manajemen proyek, dan teknik menggambar.
Dengan bekal pendidikannya, pekerjaan seorang Arsitek di antaranya adalah:

1. Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan fungsi dalam sebuah site dan mendesain site tersebut.
2. Mengolah tata ruang sebuah bangunan
3. Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk perletakan furniturenya, dll).
4. Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.
5. Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan.
6. Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan.
7. Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan udara.
8. Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam

D.JENIS ARSITEK

Berdasarkan keahlian dan sertifikat yang dipegangnya,
seorang Arsitek dibedakan menjadi:
1.) Arsitek Pratama (junior),
2.) Arsitek Madya (menengah), dan
3.) Arsitek Utama (senior).

E.GAJI ARSITEK

Gaji seorang arsitek pemula di bawah Rp 1jt, yakni sekitar Rp 800 ribu. Arsitek yang berpengalaman dapat memperoleh gaji antara Rp 2jt-an hingga 5jt-an. Namun ada pula yang digaji berdasarkan bayaran per proyek, bukan bayaran per bulan, ada juga yg berdasarkan waktu, seperti 35rb/jam. Setiap arsitek mendapat penghasilan sekitar 1% hingga 2% dari nilai total proyek
Upah Minimum Propinsi Jakarta

F. Pentingnya  Kolaborasi Arsitek dan Insinyur Lainnya

Setelah mengetahui hal-hal yang dipelajari seorang mahasiswa Arsitektur selama perkuliahan S1 nya, kini dapat diketahui bahwa objek desain Arsitek bukan hanya rumah, sebagaimana yang sering dipahami orang awam, tapi segala macam bangunan yang terdapat aktivitas manusia di dalamnya, seperti sekolah, kampus, gedung perkantoran, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, stadion bola, fasilitas olahraga, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, tempat ibadah, hingga rumah sakit.
Seorang Arsitek dapat bekerja sendiri untuk melahirkan desain bangunan-bangunan yang memiliki kompleksitas sederhana. Akan tetapi, seorang Arsitek perlu bekerja sama dengan insinyur-insinyur teknik dari disiplin ilmu lainnya untuk melahirkan desain bangunan-bangunan yang memiliki kompleksitas tinggi, seperti bandar udara, rumah sakit, ataupun gedung-gedung tinggi. Dalam sebuah tim desain bangunan, umumnya seorang Arsitek bertindak sebagai Kepala Desainer (Chief Designer), dimana para insinyur teknik lain harus mengikuti desain yang sudah dibuatnya. Pada tahap Konsep Desain, Arsitek akan memperlihatkan ide-ide yang dimilikinya menyangkut bentuk bangunan, desain interiornya, sistem struktur, mekanikal, dan elektrikal untuk bangunan tersebut dalam bentuk sketsa-sketsa, gambar 2 dan 3 dimensi. Selanjutnya, dalam tahap Pengembangan Desain, Arsitek akan memberikan gambar-gambar tersebut untuk diperiksa aspek teknisnya dan dikembangkan oleh Insinyur Sipil, Elektro, Mesin, Desainer Interior, dan pakar-pakar lainnya.
Ketika mendesain sebuah bangunan yang memiliki kerumitan tinggi, adalah tidak mungkin bagi Arsitek untuk mengembangkan gambar-gambar tersebut seorang diri. Selain akan memakan terlalu banyak waktu, hal tersebut juga tidak didukung oleh bekal pendidikan Arsitek sendiri. Selama perkuliahan S1 nya, seorang mahasiswa Arsitek hanya mempelajari dasar dari ilmu Struktur dan Utilitas Bangunan. Detail masing-masing ilmu tersebut tidak dipelajari mahasiswa Arsitektur dan merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil, Elektro, dan Mesin.

Sebagai contoh, walaupun seorang Arsitek dapat mengira-ngira ukuran-ukuran tiang (biasa disebutkolom) untuk sebuah bangunan tinggi, seorang Arsitek tidak dapat mengetahui jenis beton, detail tulangan besi, ataupun mutu besi yang harus ada di dalamnya. Ini karena mahasiswa Arsitektur tidak mempelajari Mekanika Teknik, karakteristik material beton, maupun besi secara mendalam, yang merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil.

G.TIPS MENJADI SEORANG ARSITEK

Apakah anda seorang Mahasiswa jurusan Arsitektur pada sebuah perguruan tinggi?
Apakah anda serius di bidang arsitek?
Jika memang iya, mungkin TIPS di bawah berguna untuk anda

1. Meluruskan Niat.
  Harus meluruskan niat dan menjadikan semua yang anda kerjakan bernilai ibadah di mata Allah
.
2. Bersikap santun.
  Berperilaku santun dalam penampilan, perbuatan dan perkataan, sebagai seorang muslim dan mukmin tentunya sikap ini sudah mutlak harus ada pada diri kita dan inilah awal dari kunci kesuksesan dunia dan akhirat.

3. Supel dalam bergaul.
  serta selalu menjalin silahturahmi dengan siapapun dari golongan bawah, menengah ataupun the have, sehingga kita tidak canggung dimanapun berada. Cobalah manfaatkan situs-situs pertemanan di internet untuk memperkenalkan diri dan mencari relasi sebanyak-banyaknya.

4.Professional.
  proffesional dalam menjalankan amanah serta komitmen akan waktu dan janji.

5.The Sooner, The Better.
  Berusahalah untuk lulus secepatanya, lebih baik kalau disertai dengan gelar pujian. Sering mengikuti beberapa kompetisi desain arsitektur ketika masa kuliah, akan memberikan keuntungan Anda pada masa datang, karena selain mampu mengasah kreatifitas Anda juga akan meningkatkan ‘daya jual’ Anda ketika melamar pekerjaan kelak.

6. Kerja Magang Saat Kuliah.
  Cobalah untuk bekerja paruh waktu pada saat kuliah di perusahaan arsitektur, baik sekedar menjadi drafter ataupun surveyor. Tidak menjadi soal jika gajinya kecil sekalipun. Atau terimalah tawaran dari dosen/ajukan penawaran kepada dosen Anda untuk dapat mengikuti proyek-proyek perancangannya –jangan lupan pada akhir perkuliahan Anda meminta rekomendasi dari dosen/professor Anda tentang kinerja Anda. Hal ini akan memperbanyak jam terbang Adan dalam hal wawasan desain.

7. Pelajari CAD.
  Pelajarilah aplikasi-aplikasi program Computer Aided Design (CAD) seperti AutoCAD, 3D Max    maupun Sketchup sesegera mungkin. Ambil kursus aplikasi tersebut kalau perlu, karena saat ini dan  pada masa datang, akan semakin banyak perusahaan yang membutuhkan skills Anda tersebut.

8. Bergabung Dengan IAI.
  Persiapkan diri Anda untuk memperoleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) setelah kelulusan, sebagai ‘kunci’ eksistensi dan syarat Anda apabila Anda akan membuka biro desain yang kredibel. Selain itu, bergabung dalam ikatan/komunitas Arsitektur Muda Indonesia (AMI), akan semakin mengasah skills Anda dalam desain-desain bergaya modern kontemporer yang selalu up-to-date.



Sekian postingan dari saya semoga sedikit membantu temen temen semua.
OKEH !!!!!!!!!!
Sampai jumpa lagi .jangan lupa tinggalkan komentar anda.
Ok bro!!! J J J

SMK TARUNA BALEN

Sumber : http://arsitek-cita-citaku.blogspot.co.id/
Previous
Next Post »